Hasil liputan : www.tabloidimaji.com
Dipublikasikan tanggal 30 Januari 2016
Diakses dan Re-Publish tanggal 2 Februari 2016
Bergelut dengan kamera tentunya akan membuat sang pemilik ‘candu’ untuk memotret. Apalagi kamera yang dimiliki sekelas DSLR yang sudah memiliki resolusi pixel yang besar. Hasil jepretan pun akan terasa puas dilihat.
Namun, bagaimana dengan memotret dengan kamera handphone? Bagaimana kualitas foto yang dihasilkan?
Di Medan, ada satu komunitas foto yang menggunakan kamera handphone. Komunitas ini pun dibentuk karena kecintaan mereka dengan dunia fotografi dan malas membawa kamera DSL yang terbilang berat saat melakukan hunting foto.
“Idenya dari beberapa teman yang memakai kamera DSLR, mereka bilang males bawa kamera karena Eh ternyata motret pakai hp hasilnya bagus gak kalah dengan kamera DSLR. Dulu sih awalnya kita bertujuh, setelah itu ada ide mau buat komunitas supaya ramai, akhirnya sampe sekarang kita udah ada 40 orang,” ungkap Nurul salah satu anggota.
Mata Ponsel Medan mempunyai program yang sangat kreatif. Setiap sebulan sekali, Mata Ponsel Medan mengadakan meet up seperti hunting bareng dan saling diskusi mengenai update foto terbaru.
“Kami sudah melakukan beberapa kali hunting sama temen-temen. Kemarin ke kampung nelayan di Belawan, CBD Polonia, Taman Cadika, dan lain-lain,” terang Nurul.
Nurul juga menambahkan, syarat menjadi anggota yang penting potretnya pakai kamera hp dan mengikuti prosedur setiap Mata Ponsel Medan melakukan open reqruitment.
“Kalau merekrut anggota itu tidak ada syarat yang berat, cukup punya hp untuk memotret dan mengikuti prosedur kita saat open reqruitment” ungkapnya.
Beberapa hari yang lalu komunitas ini mengadakan pameran foto sebagai perayaan 1 tahun lahirnya komunitas. Hasil foto terbilang bagus dan mampu mengelabui pengunjung terhadap kamera yang digunakan untuk mengambil foto terserbut.
“Banyak yang tidak menyangka kalau foto dari ponsel bisa menghasilkan foto sekelas DSLR. Foto akan berkualitas baik apabila tahu teknik dan momennya, kita juga ada yang beberapa foto memakai aplikasi camera fv5 atau night shooting untuk ngedit hasilnya,” ungkap Nurul kepada IMAJI di Cafe Boogie, jalan sei Belutu.
Dalam komunitas juga diajarkan untuk cara memotret sesuai dengan materi yang disepakati bersama.
Setelah belajar biasanya diadakan hunting bareng dan update bareng di instagram mereka yaitu di akun @mp_medan. Jika anda tertarik bergabung dengan Komunitas Mata Ponsel Chapter Medan, silahkan invite id line member mereka nurulsanantri dan ejakoye, dan cari tahu bagaimana cara bergabung dengan mereka. (GHF)